Kurang lebih satu minggu, hasil biopsi nya sudah keluar. Rasanya gue tegang dan deg2an banget waktu mau ngambil hasil tersebut di RS. Gue takut kalau hasil biopsi nya jelek. Prof Wiguno sebelumnya pernah menjelaskan bahwa Sindrom Nephrotic ini biasanya di derita oleh anak-anak, dan biasanya yang diderita oleh mereka adalah NS (Nefrotik Sindrom) dengan tipe minimal change disease (MCD). Tipe kelainan minimal adalah tipe yang memberikan reaksi positif terhadap pengobatan. Sedangkan kasus NS untuk orang dewasa lebih jarang ditemukan. Tipe NS sendiri ada banyak, dari yang paling ringan yaitu MCD, dan jenis yang lebih berat seperti glomerulosklerosis focal segmental (FSGS) dan glomerulonefritis membranoproliferative (MPGN). Sepanjang perjalanan ke RS, gue terus menerus berdoa memohon supaya gue diberi kekuatan dan kesabaran untuk bisa menghadapi ini semua. Dan Puji Tuhan, hasil biopsi ginjal gue baik adanya, sehingga dapat dikatakan bahwa NS yang gue alami adalah tipe MCD.
Setelah mengetahui hasil biopsi nya, gue kembali menemui prof Wiguno dan gue diberi obat methyl prednisolone yang merupakan jenis kortikosteroid. Obat tersebut harus gue minum dalam jangka waktu yang cukup panjang yaitu kurang lebih 6 bulan, dengan dosis awal yang diberikan cukup tinggi yaitu 48 mg dalam satu hari. Gue harus mengkonsumsi nya selama kurang lebih 1.5 - 2bln, baru setelah itu dosis nya akan perlahan-lahan diturunkan sampai kemudian gue bisa stop minum obat. Dokter juga menjelaskan beberapa efek samping yang mungkin akan gue alami setelah mengkonsumsi obat tersebut, diantaranya moon face (muka menjadi bulat), jerawat, sakit pada lambung, dan sebagainya. Namun efek samping tersebut akan hilang setelah obat nya berhenti diminum.
Selama perjalanan pulang dari RS ke rumah, gue pun menangis. Moon face dan berjerawat??? ya Tuhan, wanita mana yang ingin penampilan nya menjadi buruk? Gue menyadari bahwa kesehatan dan kesembuhan gue adalah yang utama, tapi dengan efek samping seperti itu rasanya 'down' juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar