Selasa, 26 Oktober 2010

LELAH

Kalau bisa, saat ini saya ingin sekali tenggelam ke dasar lautan yang paling dalam
Hilang ditelan bumi
Hanyut terbawa arus sungai yang deras
atau bahkan diculik oleh makhluk luar angkasa

Kalau bisa, saat ini saya ingin berhenti melakukan segalanya
Berhenti menjadi saya
Berhenti mengeluarkan air mata
Berhenti mengelus dada

Kalau bisa, saat ini saya ingin tidak merasakan apa-apa
Tidak merasakan kebahagiaan
Tidak merasakan kesedihan
Tidak merasakan kebingungan

Saya lelah menghadapi segalanya
Saya lelah melakukan ini-itu
Saya lelah menebak-nebak
Saya lelah menjalani hidup

Lelah...

Lelah...

Lelah...

Tulang punggung seolah tidak kuat lagi menopang tubuh
Air mata seperti tidak bisa mengalir lagi
Hati serasa mati rasa

Saya hanya ingin berhenti, karena saya lelah...

Rabu, 13 Oktober 2010

Duka GKI Tegal

Malam ini,ketika saya melakukan perjalanan dari Bandung ke Jakarta saya menerima kabar via telepon dari ayah saya yang mengatakan bahwa GKI Tegal terbakar. Wooow saya kaget bukan main, ada perasaan sedih mengingat semua kenangan saya yang ada di sana. Mulai dari saya dibaptis, mengikuti ibadah dan berbagai kegiatan, flirting sama cowo, bercanda sama temen-temen, sampai pemberkatan pernikahan saya juga dilakukan disana. Dan sekarang bangunan itu habis terbakar tanpa sisa.

Sepanjang perjalanan tersebut saya terus memikirkan hal tersebut, apalagi setelah saya melihat foto-foto bangunan yang terbakar menyebar melalui bbm maupun facebook. Bangunan yang begitu kokoh, saat ini seolah tak berdaya melawan api yang berkobar dengan dasyat.

Namun saya tersadarkan akan sesuatu bahwa yang terbakar itu bangunan gereja, yang terbakar sampai ludes itu susunan batu bata, semen dan pasir. Semuanya itu bisa terbakar, semuanya itu bisa hilang tanpa sisa. Api itu hanya membakar bangunan fisik gereja, api itu hanya melenyapkan gedung, tapi api itu TIDAK MEMBAKAR iman kita sebagai orang Kristen.

Saat ini jemaat GKI Tegal pasti bersedih atas kejadian tersebut, tapi kita semua gak boleh terus-menerus terpuruk dalam kesedihan. Karena kita harus ingat bahwa api itu hanya menghabisi bangunan gereja, bukan iman kita sebagai seorang Kristiani. Iman yang meyakini bahwa akan tiba waktunya bagi kita untuk melihat pelangi kasih-Nya.

Jumat, 01 Oktober 2010

Jangan Pasrah

Akhir-akhir ini saya sering menerima broadcast message, melihat time line twitter yang isinya sebagai berikut : Lelaki yang diharapkan oleh wanita, tidak merokok, tidak berjudi, tidak main wanita, tidak minum, dan TIDAK ADA lelaki seperti itu. Waktu pertama kali saya membaca tulisan tersebut, saya berpikir ooow ini artinya tidak ada lelaki sempurna di dunia ini. Jadi wahai para wanita janganlah menuntut terlalu banyak pasangan mu. Tapi entah kenapa pemikiran saya berubah sewaktu membaca tulisan tersebut untuk kesekian kali.

Setelah kesekian kali saya membaca nya, saya tersadarkan akan sesuatu yaitu ayah saya. Dia tidak merokok, tidak berjudi, tidak main wanita, tidak minum, dan DIA ADA! Mungkin bukan cuma ayah saya yang seperti itu, saya yakin masih banyak lelaki yang seperti itu. Saya juga mengenal beberapa teman lelaki saya yang seperti itu, namun sayang saya tidak mencintai mereka hehe. Jadi bukan suatu kemustahilan bagi wanita-wanita single untuk menemukan lelaki yang seperti itu. Dan bagi wanita yang tidak bisa menemukan nya termasuk saya, bukan berarti kiamat kok hehe.....

Memang betul kalau tidak ada lelaki yang sempurna di dunia ini, bahkan kami para wanita juga tidak sempurna. Ayah saya memang tidak merokok, tidak berjudi,tidak minum,tidak main wanita tapi ia adalah orang yang cerewet, tidak well organized, terlalu polos, dan boros. Oleh karena itu kita diminta untuk bisa mengerti dan menerima pasangan sebagaimana adanya, namun janganlah sampai kita PASRAH! Pasrah terhadap keadaan pasangan kita. Kalau memang sesuatu itu bisa dirubah ke arah yang lebih baik, kenapa tidak? Men-tolerir sikap/sifat pasangan tidak sama dengan Pasrah dengan sikap/sifat pasangan.

Sampai saat ini saya masih bisa men-tolerir sifat dan kebiasaan buruk pasangan saya, tapi saya tidak akan pasrah. Saya mencintai nya, saya menerima dia apa adanya, tapi saya tidak akan pasrah.