Selasa, 15 Desember 2009

2012

Beberapa waktu lalu saya menonton film 2012 yang sedang banyak diperbincangkan oleh banyak orang. Film yang memakan waktu hampir 2.5 jam ternyata tidak berkesan bagi diri saya.

Kalau masalah effect dan kecanggihan teknologi yang membuat film tersebut mampu menampilkan adegan gempa atau bahkan tumpahan lava yang begitu dasyat sepertinya bukan sesuatu yang mencengangkan di industri perfilman, toh effect seperti itu sudah sering muncul di film2 Hollywood. Mungkin kalau film 2012 ditanyangkan pada tahun 80-90an maka saya akan tercengang dibuatnya.

Dari segi cerita, menurut saya tidak ada jalan ceritanya, hehe. Maksudnya disini saya tidak mendapatkan sesuatu yang ada greget-nya, dan juga saya seperti tidak mendapatkan pesan moral. Atau bahkan menemukan suatu alur yang bisa dinikmati.

Terlebih lagi, film 2012 yang (katanya) menceritakan tentang hancurnya dunia juga tidak muncul karena keburu sudah habis filmya. Loh maksudnyaa??

Jadi gini, di film tersebut kan dicrtain tentang bencana alam yang memusnahkan hampir segalanya. Satu2nya cara agar selamat dari bencana tersebut, maka dibuatlah bahtera super canggih. Seharusnya bahtera tersebut digunakan untuk menampung orang2 yang memang "berguna" namun ternyata tiket penumpang bahtera tersebut malah diperjual belikan dg harga yang sangat mahal. Otomatis penumpang yang berhasil masuk ke dalam bahtera tsb adalah orang2 yang super kaya dan pejabat pemerintahan. Bahkan tokoh utama berhasil masuk ke dalamnya pun dengan cara menyusup secara diam-diam. Akhir cerita, bahtera tersebut tibalah dengan selamat di suatu pulau yang ternyata ada di benua Afrika.

Naaaah menurut gue, kehancuran itu justru terjadi jika film tersebut tidak selesai sampai disitu. Yaitu ketika para penumpang dari bahtera itu mencoba untuk bertahan hidup di pulau tsb. Bayangkan apakah si orang2 kaya dan pejabat tsb bisa hidup di suatu pulau yang tidak ada apa2nya? bukan kah orang2 seperti mereka sudah terbiasa hidup enak dan segalanya tersedia? bagaimana mereka bisa survive di suatu pulau itu? mengertikah mereka caranya memanjat pohon untuk memetik buah sebagai pengganjal perut mereka? bisakah mereka tidur tanpa alas dan tanpa tempat berteduh?

Senin, 23 November 2009

untitle

Lama aku terdiam..
memikirkan kata-kata untuk menggambarkan betapa sempurnanya kalian di mataku.
Aku hanya tau kalian terkirim dari Surga,
mungkin Tuhan teramat menyayangiku sehingga aku terlahir ditengah kehidupan kalian

Kalian telah merawatku dengan baik,
kalian yang mengajarkan ku akan banyak hal,
kalian yang telah menyiramiku dengan cinta dan kasih sayang.
Untuk itu semua aku hanya bisa mengucapkan terimakasih

Hari ini di depan altar aku mengikat janji,
berjanji di hadapan Tuhan untuk terus mencintai
Seperti kepompong berubah menjadi kupu-kupu,
aku siap terbang dengan sayap yang membentang.
Namun yakinlah aku hanya terbang, bukan pergi meninggalkan kalian

Tak usah kalian ragu untuk melepasku,
yakinlah bahwa aku akan baik-baik saja.
Karena ia menjagaku seperti kalian melindungi ku,
karena ia mencintaiku seperti kalian mengasihi ku.

-dedicated for my dad n my mom-

Rabu, 11 Februari 2009

Kupu-kupu

aku mencintaimu tanpa tahu alasan
karena aku menggunakan perasaan, bukan pemikiran
aku mencintaimu dengan hati
yang membuatku menggilaimu sampai mati

lgika ku berhenti ketika aku mengenalmu
bahkan etika tidak sanggup membendung hasrat untuk memiliki mu

aku yang pernah ragu menjadi tahu
hanya engkau yang aku mau

hatiku yang dulu biru
menjadi bewarna ketika mengenalmu

engkau yang indah, yang terkirim dari surga
mengenalkan ku akan cinta yang sebenarnya
melepaskan ku dari cinta yang seharusnya
karena cinta bukan suatu keharusan, melainkan kebenaran

engkau yang indah, yang selalu kupuja. Belahan jiwaku
sejak mengenalmu, aku merasakan perasaan
yang tidak pernah kurasakan sebelumnya
ternyata inilah yang disebut dengan cinta sejati

hari ini aku menikah dengan mu
seperti kepompong berubah menjadi kupu-kupu
melewati proses yang panjang
agar bisa terbang dengan kelepak sayap yang membentang

hari ini aku menikah dengan mu
seperti kepompong berubah menjadi kupu-kupu
memberi warna pada dunia
dengan cinta yang kita punya