Bulan Oktober selalu punya makna tersendiri buat gue. Bulan ini bukan bulan ulang tahun gue, suami, anak,ataupun bonyok gue. Bulan ini juga bukan bulan pernikahan gue dan suami, bukan juga bulan dimana gue pernah menang lotre. Bulan ini bermakna karena di bulan ini, untuk pertama kalinya gue bertemu seorang lelaki yang akhirnya menjadi suami gue, dan jadi bapak dari anak gue.
Gue ketemu sama dia itu tanggal 23 Oktober 2007. Gue inget saat itu gue dijemput dia sekitar jam 7an malem, waktu itu dia kerja di daerah Kuningan dan jarak dari kantornya ke apartement gue yang letaknya di Sudirman itu emang gak terlalu jauh, tapi macet nya jangan ditanya dong secara jam-jam segitu kan jam nya orang2 pulang kantor. Tapi itu lah yang namanya orang dimabuk asmara, meskipun kaki kiri pegel nginjek kopling dan kaki kanan udh kram nginjem gas dan rem, hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk menjemput gue loh. Bahkan sampe di apartemen gue, dia masih bisa tersenyum dengan manisnya. Hal itu tentu akan berbeda jika terjadi sekarang, pilihan yang paling sopan adalah merubah jadwal ketemuan di hari libur sehingga ga akan terjebak macet, atau yang paling ga sopan adalah gak pergi sekalian hehe.
Saat itu kita berdua bahkan gak punya tujuan mau pergi kemana, bayangkan muter2 gak jelas di tengah macetnya ibu kota?? cuma orang yang lagi kasmaran yang bisa melakukan hal ini dengan tulus. Akhirnya setelah beberapa saat muter2 gak jelas, sambil ngobrol ngalor ngidul di dalem mobil, kita memutuskan untuk berhenti di sebuah kedai kopi "Bengawan Solo" di daerah Cikini. Pesanan nya saat itu adalah black coffee (kalau ini bisa dipastikan sampai kapan pun tidak akan berubah), dan gue adalah hot chocolate. Saat itu gue inget banget nanyain dia mau pake brp sachet gula, trus gue sobek sachet gula nya, gue tuang ke cangkir kopi nya dan gue adukin (setelah 4 thn bersama, dia slalu nyidir gue "dulu aja gula nya disobekin, diadukin". Hey, everybody's changing kan? haha) Trus dengan kepulan asap rokok nya, gue menyimak ceritanya dengan seksama. Kalau skrg gue pake akting batuk2 begitu dia mengepulkan asap rokok nya hihi. Berjam-jam kita ngobrol di kedai kopi tersebut, sampe akhirnya kita memutuskan pulang sekitar jam 10an malem.
Sebelum turun di lobby apartemen gue, dengan yakin nya gue bilang ke dia "elu pasti bakalan jatuh (cinta) sama gue" karena sebelum2nya dia selalu bilang kalau dia gak mau "jatuh" sama gue. Dan akhirnya malem itu dia jawab "mungkin iya, gue jatuh sama elu".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar