Senin, 06 Oktober 2008

Will you marry me??

Kalau lagi ngebaca novel roman ataupun menonton tayangan dengan genre percintaan, hampir selalu ditemukan bagian atau adegan dimana seorang pria menyatakan cinta dan meminta sang wanita untuk menikah dengan nya.

Settingan nya pasti suatu tempat yang romantis, seperti di dalam sebuah cafe, restourant, atau suatu tempat wisata yang memiliki pemandangan nan indah. Jika settingan nya hanya di sebuah tempat yang terbilang biasa saja seperti di dalam rumah atau tempat pertama kali berkencan pasti dilakukan dengan cara yang romantis. Sebut saja menggunakan balon warna warni atau setangkai mawar merah, dan lain sebagainya.

Kemudian setelah si Pria menyatakan kalimat mautnya, maka diceritakan sang wanita akan terkejut (detail: membuka mulut dan menutup nya dengan tangan) kemudian menangis terharu dan berpelukan serta berciuman.

Rasanya hal tersebut meskipun Romantis, tapi terkesan biasa saja. Karena begitulah biasanya cara yang dilakukan oleh si Pria ketika melamar kekasihnya.

Namun, apa yang terjadi dan gue alami sendiri ternyata tidaklah demikian. Dan hal itu sangatlah luar biasa....Bagaimana tidak luar biasa, jika gue dilamar dalam Basement parkir Pondok Indah Mall. Setting yang sangat-sangat tidak biasa, dan di luar "bagaimana yang seharusnya". Dengan setting yang luar biasa ini, dia melakukan nya dengan sangat sederhana. Hanya mengeluarkan cincin dari saku celana nya ketika mobil telah diparkir dan mengatakan "will u marry me?". Tidak ada bunga, tidak ada balon warna warni, dan tidak ada kembang api (seperti yang dilakukan Piyu Padi ketika melamar istrinya). Yang ada hanya ketulusan.

Dan gue, tidak seperti wanita-wanita yang menganga mulutnya kemudian menutupi nya dengan tangan kemudian menangis. Saat itu gue mati rasa, atau perpaduan dari banyak rasa sehingga gue tidak bisa merasakan apa-apa. Gue bahagia, gue terkejut, gue takjub, gue terharu, gue tidak menyangka. Dan dengan senyuman, gue katakan "yes, I do"......

Tidak ada komentar: