Jumat, 18 April 2008

Tuhan versus Cinta (inspired by Glenn Marsalim)

Aku seringkali mendengar perkataan dimana ada Cinta dan Kasih Sayang, maka disitu ada Tuhan. Berdasarkan perkataan tersebut, jelas sekali terlihat bahwa Tuhan tercermin dalam Cinta dan Kasih Sayang. Uniknya, aku juga sering mendengar bahkan mengetahui jalinan Cinta dan Kasih Sayang sepasang anak manusia haruslah kandas karena perbedaan agama. Orang tua ataupun pihak keluarga masing-masing pasangan selalu menjadikan alasan perbedaan agama sebagai faktor yang tidak baik. Kalau Cinta dan Kasih Sayang= Tuhan, lalu kenapa Tuhan juga yang harus dijadikan alasan untuk memutuskan tali kasih??

Yang lebih parahnya lagi, pernah aku mendengar pengakuan beberapa teman ku yang mengatakan kalau mereka memutuskan pacar mereka karena mendengar suara ataupun bisikan Tuhan yang memberitahu untuk meninggalkan pasangan nya (hmmm apa iya Tuhan sekejam itu?, karena yang aku tahu dan aku yakini Tuhan itu mengajarkan Kasih. Kalau kita mengasihi pasangan kita dengan sungguh-sungguh, bukan kah kita sedang menjalani perintah-Nya? Lalu dimana letak permasalahan nya coba?)

Dan kalaupun pasangan kita bukanlah orang "baik-baik", apakah iya Tuhan memerintahkan kita untuk meninggalkan pasangan kita itu? Karena yang aku tahu, Tuhan pernah menyatakan jika kita tetap harus saling mengasihi, bahkan terhadap musuh kita. Kita harus bisa mengampuni dan mendoakan mereka, bukan nya malah menjauhi mereka layaknya mereka penderita penyakit kusta!! Dan bukan kah Yesus sendiri datang ke dunia untuk mencari orang yang berdosa? Ia mati juga untuk orang berdosa. Lalu apa salahnya kalau kita mencoba meneladani perilaku Yesus? (lagi-lagi bukankan sebagai orang Kristen, kita memang harus meneladani perbuatan Nya?)

Berapa banyak orang berdosa yang kembali ke jalan yang benar setelah mengalami Cinta dan Kasih Tuhan? Berapa banyak orang berdosa yang bertobat, karena ia merasakan tulusnya Cinta dan Kasih Tuhan? Dan kalau kita bisa meneladani perbuatan-Nya, bukan nya tidak mungkin kan pasangan kita yang bukan orang "baik-baik" akan kembali ke jalan yang benar?

Dari pemikiran ku yang rumit ini (atau polos??), aku hanya mau mengutarakan jangan jadikan Tuhan sebagai alasan untuk memutuskan tali kasih. Karena Ia sendiri yang mengajarkan kasih. Bahkan aku sangat ingat apa yang Yesus pernah ucapkan, yang bunyinya kira-kira seperti ini "Iman dan Kasih adalah hal yang penting, tapi yang utama adalah KASIH" ditambah lagi Ia juga pernah mengutarakan "Iman tanpa perbuatan adalah hal yang sia-sia". Maka dari itu, jikalau ada orang yang berusaha memutuskan/ sudah memutuskan tali kasih dengan mengatasnamakan Tuhan tolong dipikirkan baik-baik apakah kalian benar-benar mengikuti rencana-Nya atau melakukan nya demi keuntungan pribadi??

Tidak ada komentar: