Blog ini dibuat untuk menampung segala isi pemikiran dan perasaan ku yang terkadang begitu rumit dan "njlimet". Daripada semuanya tertampung dalam otak dan membuat jadi susah tidur, maka aku memutuskan untuk menuliskan nya disini. Lalu kenapa nama blog ini harus "baca tulis"?? jawaban nya sangat simple, karena itu adalah dua hal yang aku cintai! dengan membaca, aku jadi tau akan banyak hal...dan dengan menulis, aku bisa berbagi hal-hal yang aku tau...
Rabu, 24 Desember 2008
Sabtu, 18 Oktober 2008
dan Genghis Khan pun jatuh cinta....
Awalnya gue ga mengenal sosok Genghis Khan dg baik, yang gue tau cuma sekedar pemimpin perang Mongol yang terkenal keji dan kejam. Dan penilaian gue pun berubah saat nonton film Mongol.
Gue tertarik nonton karena ga sengaja baca sinopsis ceritanya di salah satu situs. Sebenernya yang bikin gue tertarik adalah, di sinopsis tersebut diceritakan betapa Genghis Khan amat sangat teramat mencintai istrinya yang bernama Borte. Wow kalau Genghis Khan adalah sosok yang keji seperti yang ada di otak gue, kok dia bisa juga ya jatuh cinta?? Nah berawal dari rasa ingin tahu gue yang seperti itulah, makanya gue berhasrat nonton Mongol!! hehehe
Dan ternyata film nya emang bagus. Gue bener2 dibuat takjub dengan perjuangan nya Genghis Khan buat mempertahankan Borte, dan kesetiaan Borte yang tiada taranya buat Genghis Khan! Gimana ga bener2 fall in love, kalau untuk pertama kalinya Genghis Khan melakukan perang dengan alasan merebut Borte yang diculik oleh bangsa Merkit! Dan gimana ga setia, kalau selama menikah dengan Genghis Khan, Borte seringkali ditinggal perang yang lamanya bs taunan!
Buat gue, cerita cinta Genghis Khan dan Borte jauh lebih romantis dan masuk akal ketimbang romeo Juliet nya Shakespear...(sorry to say nih)....
Gue tertarik nonton karena ga sengaja baca sinopsis ceritanya di salah satu situs. Sebenernya yang bikin gue tertarik adalah, di sinopsis tersebut diceritakan betapa Genghis Khan amat sangat teramat mencintai istrinya yang bernama Borte. Wow kalau Genghis Khan adalah sosok yang keji seperti yang ada di otak gue, kok dia bisa juga ya jatuh cinta?? Nah berawal dari rasa ingin tahu gue yang seperti itulah, makanya gue berhasrat nonton Mongol!! hehehe
Dan ternyata film nya emang bagus. Gue bener2 dibuat takjub dengan perjuangan nya Genghis Khan buat mempertahankan Borte, dan kesetiaan Borte yang tiada taranya buat Genghis Khan! Gimana ga bener2 fall in love, kalau untuk pertama kalinya Genghis Khan melakukan perang dengan alasan merebut Borte yang diculik oleh bangsa Merkit! Dan gimana ga setia, kalau selama menikah dengan Genghis Khan, Borte seringkali ditinggal perang yang lamanya bs taunan!
Buat gue, cerita cinta Genghis Khan dan Borte jauh lebih romantis dan masuk akal ketimbang romeo Juliet nya Shakespear...(sorry to say nih)....
Senin, 06 Oktober 2008
Will you marry me??
Kalau lagi ngebaca novel roman ataupun menonton tayangan dengan genre percintaan, hampir selalu ditemukan bagian atau adegan dimana seorang pria menyatakan cinta dan meminta sang wanita untuk menikah dengan nya.
Settingan nya pasti suatu tempat yang romantis, seperti di dalam sebuah cafe, restourant, atau suatu tempat wisata yang memiliki pemandangan nan indah. Jika settingan nya hanya di sebuah tempat yang terbilang biasa saja seperti di dalam rumah atau tempat pertama kali berkencan pasti dilakukan dengan cara yang romantis. Sebut saja menggunakan balon warna warni atau setangkai mawar merah, dan lain sebagainya.
Kemudian setelah si Pria menyatakan kalimat mautnya, maka diceritakan sang wanita akan terkejut (detail: membuka mulut dan menutup nya dengan tangan) kemudian menangis terharu dan berpelukan serta berciuman.
Rasanya hal tersebut meskipun Romantis, tapi terkesan biasa saja. Karena begitulah biasanya cara yang dilakukan oleh si Pria ketika melamar kekasihnya.
Namun, apa yang terjadi dan gue alami sendiri ternyata tidaklah demikian. Dan hal itu sangatlah luar biasa....Bagaimana tidak luar biasa, jika gue dilamar dalam Basement parkir Pondok Indah Mall. Setting yang sangat-sangat tidak biasa, dan di luar "bagaimana yang seharusnya". Dengan setting yang luar biasa ini, dia melakukan nya dengan sangat sederhana. Hanya mengeluarkan cincin dari saku celana nya ketika mobil telah diparkir dan mengatakan "will u marry me?". Tidak ada bunga, tidak ada balon warna warni, dan tidak ada kembang api (seperti yang dilakukan Piyu Padi ketika melamar istrinya). Yang ada hanya ketulusan.
Dan gue, tidak seperti wanita-wanita yang menganga mulutnya kemudian menutupi nya dengan tangan kemudian menangis. Saat itu gue mati rasa, atau perpaduan dari banyak rasa sehingga gue tidak bisa merasakan apa-apa. Gue bahagia, gue terkejut, gue takjub, gue terharu, gue tidak menyangka. Dan dengan senyuman, gue katakan "yes, I do"......
Settingan nya pasti suatu tempat yang romantis, seperti di dalam sebuah cafe, restourant, atau suatu tempat wisata yang memiliki pemandangan nan indah. Jika settingan nya hanya di sebuah tempat yang terbilang biasa saja seperti di dalam rumah atau tempat pertama kali berkencan pasti dilakukan dengan cara yang romantis. Sebut saja menggunakan balon warna warni atau setangkai mawar merah, dan lain sebagainya.
Kemudian setelah si Pria menyatakan kalimat mautnya, maka diceritakan sang wanita akan terkejut (detail: membuka mulut dan menutup nya dengan tangan) kemudian menangis terharu dan berpelukan serta berciuman.
Rasanya hal tersebut meskipun Romantis, tapi terkesan biasa saja. Karena begitulah biasanya cara yang dilakukan oleh si Pria ketika melamar kekasihnya.
Namun, apa yang terjadi dan gue alami sendiri ternyata tidaklah demikian. Dan hal itu sangatlah luar biasa....Bagaimana tidak luar biasa, jika gue dilamar dalam Basement parkir Pondok Indah Mall. Setting yang sangat-sangat tidak biasa, dan di luar "bagaimana yang seharusnya". Dengan setting yang luar biasa ini, dia melakukan nya dengan sangat sederhana. Hanya mengeluarkan cincin dari saku celana nya ketika mobil telah diparkir dan mengatakan "will u marry me?". Tidak ada bunga, tidak ada balon warna warni, dan tidak ada kembang api (seperti yang dilakukan Piyu Padi ketika melamar istrinya). Yang ada hanya ketulusan.
Dan gue, tidak seperti wanita-wanita yang menganga mulutnya kemudian menutupi nya dengan tangan kemudian menangis. Saat itu gue mati rasa, atau perpaduan dari banyak rasa sehingga gue tidak bisa merasakan apa-apa. Gue bahagia, gue terkejut, gue takjub, gue terharu, gue tidak menyangka. Dan dengan senyuman, gue katakan "yes, I do"......
Rabu, 10 September 2008
Nyawa mu menghilang secepat asap rokok
Pernah denger konsep HAM? Kalau gue ga salah ngerti sih HAM itu artinya tiap orang memiliki kebebesan untuk memilih dan melakukan apa yang ia mau asalkan tidak mengganggu kepentingan dan HAM nya orang lain.
Sayangnya banyak orang-orang yang melupakan kalimat "...asalkan tidak mengganggu kepentingan dan HAM orang lain". Buktinya banyak perokok yang dengan se-enak nya mengepulkan asap rokok nya di sembarang tempat meskipun pemerintah telah mengeluarkan larangan merokok. Ga peduli siapa orang yang ada disebelahnya, si perokok dengan cueknya mengisap "lintingan racun" tersebut.
Bahkan gue pernah menemukan satu keluarga yang terdiri dari seorang ayah, 1 anak perempuan nya, 1 anak lelaki nya, 1 menantu perempuan, dan 1 menantu lelaki. Anak perempuan dan menantu perempuan tersebut sedang hamil muda, malahan menantu perempuan nya akhirnya mengandung setelah 4th masa pernikahan nya. Dan ketiga lelaki dalam keluarga tersebut, si ayah, si anak lelaki, dan menantu lelaki nya dengan enak nya mengepulkan asap roko bersama-sama. Alhasil si anak perempuan dan menantu perempuan menutupi hidung mereka dengan tissue! Meski mereka berdua telah mengajukan protes, mereka masih dengan cuek nya menikmati "batang mematikan" tersebut. Malahan gue sempat mendengar, si anak lelaki berujar "kalu ga mau kena asap rokok, kalian yg keluar ruangan lah..kan kita bertiga, kalian cuma berdua" WTF! WTH! SH#T!...Sangat tidak masuk akal bukan? Apalagi yang mengatakan hal itu adalah si anak lelaki yang sudah 4th menikah tapi baru sekarang dikaruniai anak. Terlebih lagi, si anak lelaki ini adalah seorang pengacara sukses yang mengerti akan hukum untuk menegakan keadilan, tapi dimana ada keadilan kalau sama istri sendiri saja dia bersikap seperti itu??
Gue pernah mencoba menasehati seorang perokok ttg bahaya rokok, dan jawaban yang meluncur dari mulutnya adalah "soal hidup mati itu ada di tangan Tuhan, buktinya Om Anu sudah merokok puluhan tahun tapi dia masih sehat sampai umur 80th". Ada lagi yang memberikan jawaban seperti ini "Hanya 1% dari konsumen rokok yang akhirnya meninggal karena rokok". Emang bener sih soal hidup dan mati itu ada di tangan Tuhan, tapi kalau kita bisa mejaga diri kita sendiri dengan baik kan kita bisa meringankan pekerjaan Tuhan! hahaha just kidding..Dan kalaupun emang benar hanya 1% dari konsumen rokok yang meninggal karena rokok, tetep aja ada kemungkinan kan?
Sekarang coba kaliyan bayangkan seandainya kaliyan hidup bersama seorang perokok, entah itu kekasih, suami/istri, ibu/ayah lalu mereka itu terkena sakit jantung! Bisa dibayangkan yang menderita itu bukan cuma si perokok, tapi seluruh keluarganya! Mulai dari mengalami stress karena orang yang dikasihi menderita jantung, stress karena pengeluaran yang sangat besar tiba2 terjadi (bayangkan utk melakukan pemasangan ring pada pembuluh yg tersumbat itu 50 juta/ ring, bagaimana kalau yg tersumbat ada 3? silahkan dikali sendiri 50 juta dikali 3! Belum lagi kalau yang tersumbat ada banyak, maka sudah tidak bisa lagi dilakukan pemasangan ring, harus bypass! Belum lagi biaya utk obat2an, dan perawatan khusus sebelum dan sesudah operasi). Belum lagi kalau si perokok akhirnya meninggal dunia, lalu gmnn nasib anak, suami/istri, orang tua yang ditinggalkan nya??? tiba2 jadi yatim piatu? jadi janda atau duda? atau bahkan masa tua tebengkalai karena anak nya sudah meninggal terlebih dulu...Sangat egois bukan?? Yang lebih parah kalau yang terkena imbasnya justru bukan si perokok, bagaimana kalau si peokok pasif yang setiap saat dengan terpaksa harus menghirup asap rokok yang terkena serangan jantung? Atau bahkan dari cerita di atas, bagaimana kalau menantu perempuan mengalami gangguan pada janin nya? Atau anak nya yang sudah ditunggu selama 4th itu mengalami cacat? Karena gue pernah membaca suatu artikel di koran yang menceritakan karena ayah perokok, maka anak lahir dengan jantung yang tersumbat!
Gue pribadi yang memiliki kekasih seorang perokok, merasa sedih jika mengingat hal-hal diatas! Dan gue sebagaimana layaknya seorang wanita, selalu ngomel menanggapi kebiasaan nya yang tidak bisa melepaskan rokok nya! Memang benar, dia sudah mengalami perubahan. Kuantitas rokok yang dikonsumsi sudah menurun, tapi kadang buat gue ngrokok tetep aja ngrokok! Tidak akan efektif dengan metode pengurangan perlahan-lahan. Dan gara2 masalah rokok inilah, sometimes situasi hubungan gue dan dia jadi ga enak! Disatu sisi gue pengen ngomel melulu tiap kali dia mulai dengan kebiasaan merokok nya itu, tapi di sisi lain gue takut kalo gue ngomel2 melulu ntar dia malah bete sama gue dan menganggap gue ga menghargai usaha nya dia. Lebih parah lagi kalau akhirnya dia kebal dengan omelan2 gue, dan akhirnya bersikap masuk kuping kiri kluar kuping kanan. Serba salah dan lelah memang menghadapi situasi seperti ini.
Sayangnya banyak orang-orang yang melupakan kalimat "...asalkan tidak mengganggu kepentingan dan HAM orang lain". Buktinya banyak perokok yang dengan se-enak nya mengepulkan asap rokok nya di sembarang tempat meskipun pemerintah telah mengeluarkan larangan merokok. Ga peduli siapa orang yang ada disebelahnya, si perokok dengan cueknya mengisap "lintingan racun" tersebut.
Bahkan gue pernah menemukan satu keluarga yang terdiri dari seorang ayah, 1 anak perempuan nya, 1 anak lelaki nya, 1 menantu perempuan, dan 1 menantu lelaki. Anak perempuan dan menantu perempuan tersebut sedang hamil muda, malahan menantu perempuan nya akhirnya mengandung setelah 4th masa pernikahan nya. Dan ketiga lelaki dalam keluarga tersebut, si ayah, si anak lelaki, dan menantu lelaki nya dengan enak nya mengepulkan asap roko bersama-sama. Alhasil si anak perempuan dan menantu perempuan menutupi hidung mereka dengan tissue! Meski mereka berdua telah mengajukan protes, mereka masih dengan cuek nya menikmati "batang mematikan" tersebut. Malahan gue sempat mendengar, si anak lelaki berujar "kalu ga mau kena asap rokok, kalian yg keluar ruangan lah..kan kita bertiga, kalian cuma berdua" WTF! WTH! SH#T!...Sangat tidak masuk akal bukan? Apalagi yang mengatakan hal itu adalah si anak lelaki yang sudah 4th menikah tapi baru sekarang dikaruniai anak. Terlebih lagi, si anak lelaki ini adalah seorang pengacara sukses yang mengerti akan hukum untuk menegakan keadilan, tapi dimana ada keadilan kalau sama istri sendiri saja dia bersikap seperti itu??
Gue pernah mencoba menasehati seorang perokok ttg bahaya rokok, dan jawaban yang meluncur dari mulutnya adalah "soal hidup mati itu ada di tangan Tuhan, buktinya Om Anu sudah merokok puluhan tahun tapi dia masih sehat sampai umur 80th". Ada lagi yang memberikan jawaban seperti ini "Hanya 1% dari konsumen rokok yang akhirnya meninggal karena rokok". Emang bener sih soal hidup dan mati itu ada di tangan Tuhan, tapi kalau kita bisa mejaga diri kita sendiri dengan baik kan kita bisa meringankan pekerjaan Tuhan! hahaha just kidding..Dan kalaupun emang benar hanya 1% dari konsumen rokok yang meninggal karena rokok, tetep aja ada kemungkinan kan?
Sekarang coba kaliyan bayangkan seandainya kaliyan hidup bersama seorang perokok, entah itu kekasih, suami/istri, ibu/ayah lalu mereka itu terkena sakit jantung! Bisa dibayangkan yang menderita itu bukan cuma si perokok, tapi seluruh keluarganya! Mulai dari mengalami stress karena orang yang dikasihi menderita jantung, stress karena pengeluaran yang sangat besar tiba2 terjadi (bayangkan utk melakukan pemasangan ring pada pembuluh yg tersumbat itu 50 juta/ ring, bagaimana kalau yg tersumbat ada 3? silahkan dikali sendiri 50 juta dikali 3! Belum lagi kalau yang tersumbat ada banyak, maka sudah tidak bisa lagi dilakukan pemasangan ring, harus bypass! Belum lagi biaya utk obat2an, dan perawatan khusus sebelum dan sesudah operasi). Belum lagi kalau si perokok akhirnya meninggal dunia, lalu gmnn nasib anak, suami/istri, orang tua yang ditinggalkan nya??? tiba2 jadi yatim piatu? jadi janda atau duda? atau bahkan masa tua tebengkalai karena anak nya sudah meninggal terlebih dulu...Sangat egois bukan?? Yang lebih parah kalau yang terkena imbasnya justru bukan si perokok, bagaimana kalau si peokok pasif yang setiap saat dengan terpaksa harus menghirup asap rokok yang terkena serangan jantung? Atau bahkan dari cerita di atas, bagaimana kalau menantu perempuan mengalami gangguan pada janin nya? Atau anak nya yang sudah ditunggu selama 4th itu mengalami cacat? Karena gue pernah membaca suatu artikel di koran yang menceritakan karena ayah perokok, maka anak lahir dengan jantung yang tersumbat!
Gue pribadi yang memiliki kekasih seorang perokok, merasa sedih jika mengingat hal-hal diatas! Dan gue sebagaimana layaknya seorang wanita, selalu ngomel menanggapi kebiasaan nya yang tidak bisa melepaskan rokok nya! Memang benar, dia sudah mengalami perubahan. Kuantitas rokok yang dikonsumsi sudah menurun, tapi kadang buat gue ngrokok tetep aja ngrokok! Tidak akan efektif dengan metode pengurangan perlahan-lahan. Dan gara2 masalah rokok inilah, sometimes situasi hubungan gue dan dia jadi ga enak! Disatu sisi gue pengen ngomel melulu tiap kali dia mulai dengan kebiasaan merokok nya itu, tapi di sisi lain gue takut kalo gue ngomel2 melulu ntar dia malah bete sama gue dan menganggap gue ga menghargai usaha nya dia. Lebih parah lagi kalau akhirnya dia kebal dengan omelan2 gue, dan akhirnya bersikap masuk kuping kiri kluar kuping kanan. Serba salah dan lelah memang menghadapi situasi seperti ini.
Selasa, 09 September 2008
I Luv U, Erry C Loeksono
Yang namanya orang pacaran emang selalu ada Up and Down nya ya...Klo ga percaya, baca aja tulisan gue sebelum ini yang judulnya "im not okay". Tulisan gue disana secara jelas melukiskan perasaan gue yang emang lagi "im not okay" (Down) hehe..Dan kalau kaliyan meneruskan membaca tulisan gue kali ini, kaliyan bakalan tau bahwa sekarang hubungan gue sedang Up! hehe
Sometimes malu juga sih, kalau ada orang tau gue nangis2, marah2, bete, ngambek terus ga berapa lama gue jadi cengar-cengir, mesem2, dan merasakan "kupu2 terbang di dalam perut gue".
Yang jelas, se-cinta matinya gue sama co gue, hal itu tidak menghilangkan segala masalah yang ada. Dan gitu juga sebaliknya, se-kesel2nya gue sama dia, hal itu tidak akan membuat gue meninggalkan dirinya!
I Luv U, Erry C Loeksono
Sometimes malu juga sih, kalau ada orang tau gue nangis2, marah2, bete, ngambek terus ga berapa lama gue jadi cengar-cengir, mesem2, dan merasakan "kupu2 terbang di dalam perut gue".
Yang jelas, se-cinta matinya gue sama co gue, hal itu tidak menghilangkan segala masalah yang ada. Dan gitu juga sebaliknya, se-kesel2nya gue sama dia, hal itu tidak akan membuat gue meninggalkan dirinya!
I Luv U, Erry C Loeksono
Sabtu, 06 September 2008
i'm not okay
Kalau lu nanya gue kenapa, gue bakal jawab "im not okay".
Semalem lu bentak-bentak gue, gimana gue bisa ngrasa "im okay".
Semalem lu bentak-bentak gue, gimana gue bisa ngrasa "im okay".
Minggu, 31 Agustus 2008
BETE
Gue bete, karena hari ini gue bertemu dengan orang-orang yang salah mengenali gue sebagaimana gue adanya. Yaaaa gue tau itu bukan kesalahan mereka sih, tapi yang bikin gue bete kenapa harus "dia" yang mereka kenali sebagai gue!
Gue tau sih ini semua bukan kesalahan mereka, secara mereka (rasanya) belum pernah melihat "dia" dan gue. Jadi wajar saja sih kalau mereka menyangka gue itu adalah "dia". Tapi balik lagi kenapa harus "dia" yang mereka kenali sebagai gue.
Dan kalau sudah berhubungan dengan "dia", gue jadi mengingat semuanya. Semua hal yang tidak bisa gue terima (meski itu terjadi di masa lalu).
Gue tau sih ini semua bukan kesalahan mereka, secara mereka (rasanya) belum pernah melihat "dia" dan gue. Jadi wajar saja sih kalau mereka menyangka gue itu adalah "dia". Tapi balik lagi kenapa harus "dia" yang mereka kenali sebagai gue.
Dan kalau sudah berhubungan dengan "dia", gue jadi mengingat semuanya. Semua hal yang tidak bisa gue terima (meski itu terjadi di masa lalu).
Langganan:
Postingan (Atom)